Sektor e-Commerce Tumbuh Pesat

23-04-2018 / SEKRETARIAT JENDERAL
Kepala Badan Keahlian DPR RI Johnson Rajagukguk saat membuka Seminar e-Commerce Indonesia, di Gedung Nusantara II DPR RI/Foto:Naefurodji/Iw

 

Pertumbuhan sektor transaksi online atau e-commerce di Indonesia cukup bagus dan menjadikan e-commerce sebagai sektor ekonomi yang paling strategis dan mengalami pertumbuhan yang pesat saat ini. Pertumbuhan e-commerce di Indonesia tidak lepas dari antusiasme masyarakat untuk berbelanja dan berjualan secara online serta infrastruktur yang mendukung gerakan e-commerce pun semakin stabil dan memudahkan masyarakat.

 

Hal itu ditekankan Kepala Badan Keahlian DPR RI Johnson Rajagukguk saat membuka Seminar e-Commerce Indonesia: 'Perkembangan, Tantangan, Hambatan Serta Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Nasional dan APBN Indonesia' di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/4/2018).

 

Johnson menyampaikan bahwa dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka tidak dipungkiri bahwa perdagangan Indonesia akan sangat ditopang oleh teknologi itu sendiri. Oleh karena itu, e-commerce bukan sesuatu yang baru, tetapi sudah mulai dikembangkan,

 

“Ke depan, penggunaan e-commerce akan semakin berkembang, ditambah lagi jika ada undang-undang yang mengatur pembatasan-pembatasan transaksi tunai, secara positif pasti akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Johnson.

 

Johnson juga berharap penggunaan e-commerce terus dilakukan sosialisasi, karena secara sosialogis apakah masyarakat Indonesia secara keseluruhan sudah siap menggunakan e-commerce atau belum. Hal ini tentu perlunya kebijakan-kebijakan semacam pengecualian bagi masyarakat yang belum secara penuh memanfaatkan e-commerce tersebut.

 

“Perbedaan-perbedaan inilah yang perlu terus kita diskusikan kembali, agar sisi-sisi positif dari penggunaan e-commerce itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

 

Sebagaimana data dari laporan tahunan yang dikeluarkan We Are Social menunjukkan, persentase masyarakat indonesia yang membeli barang dan jasa secara online dalam kurun waktu sebulan di 2017 mencapai 41 persen dari total populasi, meningkat 15 persen dibanding tahun 2016 yang hanya 26 persen.

 

Data pertumbuhan nilai transaksi e-commerce di Indonesia menunjukkan pada tahun 2011 sebesar Rp13,5 triliun (Bank Indonesia, Katadata). Nilai tersebut terus merangkak naik menjadi Rp47 triliun pada tahun 2015, Rp75 triliun pada tahun 2016.

 

“Kita juga berharap pemerintah segera memperkuat regulasi penggunaan e-commerce ini, terutama perlindungan data bagi para pengguna agar mereka juga nyaman menggunakan e-commerce tersebut,” harap Johnson. (skr/sf)

BERITA TERKAIT
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...
Sekjen DPR RI Sambut Baik Rencana Kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar menyambut baik rencana kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam, Mr. Tran...